Real Madrid kembali menjadi sorotan besar setelah menelan kekalahan menyakitkan 2-1 dari Manchester City pada matchday Liga Champions 2025/2026. Hasil tersebut bukan hanya membuat posisi mereka di klasemen semakin sulit, tetapi juga memunculkan tanda tanya besar mengenai masa depan Xabi Alonso sebagai pelatih kepala. Apakah legenda Spanyol itu benar-benar berada di ambang pemecatan? Atau justru manajemen masih memiliki kepercayaan penuh kepadanya?
Di tengah rumor yang semakin liar, Real Madrid akhirnya mengambil keputusan penting mengenai nasib sang pelatih. Namun sebelum memahami keputusan tersebut, kita perlu melihat gambaran lengkap mengenai situasi yang sedang terjadi di Santiago Bernabeu.
Ekspektasi Tinggi Xabi Alonso di Real Madrid
Xabi Alonso datang ke Real Madrid dengan reputasi yang sangat kuat. Setelah membawa Bayer Leverkusen meraih kesuksesan besar, bahkan sempat disebut sebagai salah satu pelatih muda terbaik di Eropa, Los Blancos langsung menjadikannya suksesor Carlo Ancelotti pada musim panas 2025.
Penunjukan Alonso disambut antusias oleh publik Madrid. Dengan pengalaman sebagai mantan pemain Madrid, pemahaman filosofinya, serta gaya bermain modern yang ia kembangkan di Leverkusen, ekspektasi terhadap Alonso melambung tinggi. Banyak yang berharap ia mampu memberikan era baru setelah masa kejayaan bersama Ancelotti.
Namun, perjalanan awal Alonso bersama Real Madrid tidak berjalan mulus.
Tren Buruk yang Memicu Tekanan
Dalam tujuh pertandingan terakhir sebelum melawan Manchester City, Real Madrid hanya meraih dua kemenangan. Capaian tersebut jelas berada di bawah standar klub raksasa seperti Madrid. Krisis performa itu membuat atmosfer tim mulai panas, pemain terlihat tidak padu, dan kritik dari pendukung semakin keras.
Masalah semakin parah ketika Real Madrid harus menjamu Manchester City yang dalam kondisi on fire. Meskipun awalnya mereka tampil menjanjikan lewat gol Rodrygo, City berhasil membalikkan kedudukan berkat gol Nico O’Reilly dan Erling Haaland.
Kekalahan 2-1 di Santiago Bernabeu itu membuat Madrid dihujani kritik dari berbagai pihak. Alonso pun menjadi sasaran utama kritik karena dianggap gagal membawa kestabilan pada tim, terutama menjelang fase penting musim.
Apakah Xabi Alonso Akan Dipecat?
Setelah pertandingan tersebut, rumor pemecatan Alonso menguat di berbagai media Spanyol dan Eropa. Beberapa laporan menyebut bahwa pimpinan klub, terutama Florentino Pérez, mulai kehilangan kesabaran atas performa inkonsisten tim.
Namun, laporan dari Sky Sports Jerman membantah rumor tersebut. Menurut laporan itu, Real Madrid telah memutuskan untuk tetap mempertahankan Xabi Alonso, setidaknya untuk pertandingan berikutnya melawan Alaves di La Liga.
Keputusan ini menunjukkan bahwa manajemen masih memberikan kesempatan serta kepercayaan kepada Alonso untuk memperbaiki performa tim. Meski begitu, keputusan tersebut bukan berarti posisi Alonso aman sepenuhnya. Tekanan besar tetap membayangi, dan setiap pertandingan mendatang bisa menjadi penentu masa depannya.
Masalah Internal: Konflik dengan Pemain Kunci
Selain performa buruk di lapangan, rumor lain yang memperburuk situasi Alonso adalah dugaan konflik internal dengan beberapa pemain bintang, termasuk Vinícius Junior. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini, laporan media Spanyol menyebut adanya ketidakpuasan pemain terhadap strategi Alonso.
Jika benar terjadi, konflik internal ini dapat merusak keharmonisan tim. Real Madrid adalah klub yang selalu dihuni pemain-pemain berstatus superstar, dan seorang pelatih harus mampu menjaga ruang ganti tetap stabil. Konflik kecil saja bisa membesar dan memengaruhi performa keseluruhan.
Situasi inilah yang membuat tekanan terhadap Alonso semakin berat. Tanpa dukungan penuh dari pemain, sulit bagi seorang pelatih untuk mengimplementasikan filosofinya.
Laga Melawan Alaves Jadi Penentu
Pertandingan melawan Alaves pada akhir pekan mendatang menjadi titik krusial bagi Alonso. Meski secara kualitas Real Madrid jauh lebih unggul, kondisi mental dan atmosfer tim bisa menjadi faktor penentu.
Jika Madrid kembali gagal menang, posisi Alonso sangat mungkin berada di ambang pemecatan. Florentino Pérez dikenal sebagai presiden yang tidak segan mengambil keputusan besar ketika tim tampil buruk, terutama jika dianggap mengancam target klub.
Sebaliknya, jika Madrid meraih kemenangan meyakinkan dan menunjukkan permainan solid, Alonso bisa mendapatkan ruang bernapas dan memperbaiki posisi tim di La Liga.
Alonso dalam Perlombaan dengan Waktu
Real Madrid adalah klub yang selalu menuntut kemenangan, tanpa kompromi. Dua kekalahan dalam delapan pertandingan mungkin dianggap biasa bagi klub level menengah, tetapi bagi Madrid itu adalah tanda bahaya.
Alonso kini berada dalam situasi serba salah. Ia harus memperbaiki performa tim, menyatukan ruang ganti, dan membuktikan bahwa dirinya layak menjadi pelatih Madrid dalam jangka panjang. Gagal melakukan salah satu saja, masa depannya bisa berada dalam bahaya.
Reputasinya sebagai pelatih muda berbakat sedang diuji. Jika berhasil bangkit, ia dapat menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih besar. Namun jika gagal, kariernya bisa terguncang dalam hitungan minggu.
Kesimpulan: Kesempatan Masih Ada, Tapi Tekanan Besar Menanti
Untuk saat ini, Real Madrid memutuskan untuk tidak memecat Xabi Alonso. Ia tetap akan memimpin tim dalam laga La Liga melawan Alaves. Meski demikian, tekanan yang mengelilinginya tidak akan hilang begitu saja.
Setiap laga berikutnya adalah ujian. Setiap hasil buruk akan menambah rumor pemecatan. Alonso harus bergerak cepat jika ingin mempertahankan posisinya di salah satu klub terbesar dunia.
Yang jelas, perjalanan Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid baru saja memasuki fase paling penting dan menentukan.